0 Menemukan Kebahagiaan dengan Penerimaan Diri

Kebahagiaan Sejati tidak perlu kita cari kemana-mana. Tidak perlu mencari di luar diri kita. Kebahagiaan Sejati bisa kita ciptakan dalam diri kita sendiri melalui tiga hal dasar yaitu Pemenuhan dan Penerimaan Diri, Keyakinan dan Harapan.

Pemenuhan dan Penerimaan Diri

Belajar merasakan kepenuhan diri adalah satu langkah besar menuju kebahagiaan sejati. Ini berarti menerima segala sesuatunya apa adanya, tidak mencoba mengendalikannya, dan selalu melihat sisi baik dimana pun kita berada. Dalam kitab-kitab bangsa Yahudi mengatakan kepada kita bahwa orang yang paling kaya adalah dia yang merasa puas dengan apapun yang dimilikinya.
menerima dan mencintai diri sendiri

Dalam Doa Kedamaian, kita diingatkan bahwa menerima segala sesuatu yang tidak dapat kita kita kendalikan adalah kunci hidup tenang dan bahagia.

Doa Kedamaian 
Tuhan Melimpahi Aku dengan ketenangan
Untuk menerima semua yang tidak mampu kuubah,
Keberanian untuk mengubah yang mampu kuubah,
Dan kebijaksanaan memahami perbedaannya.
Menerima apa yang tidak dapat kita ubah berarti sungguh-sungguh menikmati sebuah pertandingan sepak bola tanpa peduli tim mana yang akan menang. Itu berarti menyadari bahwa dunia tidak akan berakhir jika kita pindah kerja, mengalami penerbangan yang di delay, tidak mampu membeli mobil baru. Atau jika kita belum mampu mendapatkan semua keinginan kita.

Pemenuhan diri bukan berarti berpuas diri, menyerah begitu saja (bersikap fatalistis), atau penyangkalan. Rasa pemenuhan diri berarti sungguh-sungguh menyatu dengan keadaan kita di mana pun saat ini kita berada. Kita masih bisa berharap dan berencana serta berupaya mengarah pada masa depan yang lebih baik. Akan tetapi pada saat yang sama kita juga memusatkan diri kita pada apa yang baik yang saat ini kita miliki.

Pemenuhan diri berarti penerimaan sejati akan keberadaan kita saat ini. Penerimaan sejati berarti lebih daripada sekedar toleransi sambil bersungut-sungut. Penerimaan sejati berarti kebahagiaan dan ketenangan batin kita tidak akan terancam oleh keadaan atau peristiwa apapun.

Tentu saja, dengan penerimaan diri, kita tidak lantas pasrah dan berdiam diri tanpa berbuat sesuatu. Dalam Doa Kedamaian, kita memohon kepada Tuhan agar diberi keberanian untuk mengubah hal-hal yang dapat kita ubah. Disinilah letak tanggung jawab pribadi kita. Satu-satunya yang dapat kita ubah dengan bebas adalah diri kita sendiri. Kitalah yang bertanggung jawab terhadap pikiran, tindakan dan sikap kita.


Cintailah Diri Sendiri
Pada waktu kita mulai dengan sungguh-sungguh memahami diri kita dan mencintai diri kita, maka kita akan mampu memusatkan daya diri kita pada apa yang kita miliki dan apa yang dapat kita lakukan. Kita tidak lagi menyia-nyiakan waktu dan tenaga terhadap hal-hal yang tidak pernah dapat kita lakukan. Kita tidak lagi menghabiskan energi untuk memikirkan apa yang tidak kita miliki.

Dan pada akhirnya, seiring dengan waktu, kita akan menemukan kebahagiaan sejati yang tidak tergantung pada keadaan di sekitar kita. Kita akan mulai bertumbuh menuju ketenangan batin yang damai dan membahagiakan. Kita tidak akan menciptakan kehidupan yang bebas dari bukit-bukit dan lembah-lembah, tetapi kita bisa belajar menikmati perjalanan menyusuri bukit dan lembah kehidupan itu. Itulah kebahagiaan sejati.

ARTIKEL TERKAIT :

0 komentar:

Posting Komentar

 

One Life, One Love, One World Copyright © 2012-2015 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates